Kolase – Mees Hilgers
SUKMABOLA Proses penjajakan yang dilakukan PSSI untuk membujuk agar Mees Hilgers bersedia menjalani naturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia ternyata ditempuh dengan jalan yang cukup panjang dan berliku.
PSSI harus menyodorkan sejumlah tawaran yang menggiurkan kepada Mees Hilgers. Tawaran yang dimaksud bukan berupa materi. Sebab, federasi justru bermodal mimpi dan reputasi untuk menggoda agar bek FC Twente itu bersedia gabung Timnas Indonesia.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, mengungkapkan bahwa proses penjajakan ini memakan waktu yang cukup panjang. Beberapa tahap negosiasi dan diskusi dilakukan agar Mees sudi menjadi WNI.
“Proses naturalisasi Mees Hilgers ini panjang. Butuh negosiasi dan diskusi panjang. Dia adalah pemain top yang nilai pasarnya tinggi. Mees sebetulnya juga masih melihat peluang ke Timnas Belanda,” kata Arya dalam sesi bincang-bincang bersama Liputan 6 Sports.
Setiap pemain Belanda pasti punya keinginan main untuk Timnas Belanda. Karena mereka sudah sering lolos ke Euro dan Piala Dunia. Jadi, peluang-peluang ini yang membuat prosesnya agak panjang,” imbuhnya.
Yuk gabung SUKMABOLA untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Menjual Mimpi
Pemain FC Twente, Mees Hilgers pada pertandingan kontra Feyenoord di ajang Liga Belanda 2024/2025. (X/FC Twente)
Menurut Arya, salah satu tawaran yang diajukan PSSI kepada Mees Hilgers ialah mimpi Timnas Indonesia menembus Piala Dunia. Angan-angan besar ini menjadi misi yang ingin diwujudkan skuad Garuda dalam beberapa tahun ke depan.
“Yang pasti mereka melihat bahwa kita punya prospek ke Piala Dunia. Artinya, jika dia tidak bisa masuk Timnas Belanda, maka mereka punya peluang lolos Piala Dunia bersama Timnas Indonesia,” ujar Arya.
“Mereka bisa lihat bagaimana perkembangan Timnas Indonesia. Dari perkembangan dan kemajuannya, ada peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia. Jadi, itu yang kami jual kepada mereka,” imbuhnya.
“Jadi, seperti jualan mimpi sih. Selain itu, mereka juga melihat reputasi siapa yang menjual mimpi ini. Jadi, mau tidak mau, orang Eropa ini melihat bagaimana rekam jejak Erick Thohir sebagai Ketum PSSI,” katanya.
Reputasi Ketum PSSI
Selain itu, Arya juga tak menampik apabila reputasi Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menjadi salah satu hal yang digunakan untuk meyakinkan bek berusia 23 tahun itu selama menempuh proses penjajakan.
Dengan berbagai pengalaman Erick mengelola klub di Eropa, ini menjadi upaya untuk membuktikan federasi punya kredibilitas, terutama dalam memajukan Timnas Indonesia.
“Dia pernah menjadi Presiden Inter Milan. Sekarang, dia memiliki klub kasta kedua Liga Inggris, Oxford United. Artinya, yang jualan bagus, reputasinya oke, track record-nya di sepak bola diakui orang, dan jaringannya cukup kuat,” ujarnya.
“Kalau yang jualan tidak punya pengaruh, sepertinya mimpi juga untuk mampu mengajak Mees Hilgers memperkuat Timnas Indonesia. Sejujurnya, yang pertama kami jual adalah nama Erick Thohir,” ia menambahkan.