SUKMABOLA– Nama N’Golo Kante bukan hanya identik dengan gelandang pekerja keras. Lebih dari itu, dirinya telah menjadi sosok panutan karena kerendahan hati dan kebaikan yang konsisten ia tunjukkan, baik di lapangan maupun kehidupan sehari-hari.
Thomas Tuchel, yang sempat menanganinya di Chelsea, pernah memberikan pujian khusus. Ia menilai kehadiran Kante membuat atmosfer tim selalu positif. Baginya, punya pemain seperti Kante adalah keberuntungan besar.
Tuchel menggambarkan Kante sebagai pria yang baik, tenang, dan nyaris pemalu. Ia bahkan kerap memeluk Kante, sebuah kebiasaan yang muncul karena kekagumannya pada sang gelandang.
“Saya melihatnya banyak tersenyum, saya melihatnya berinteraksi dengan semua orang tetapi dengan caranya sendiri, sangat pemalu dan sopan, tetapi saya sangat senang bahwa pemain seperti dirinya ada. Sungguh menyenangkan untuk diperhatikan,” kata Tuchel.
Berikut deretan bukti mengapa Kante dicintai oleh semua orang.
Kisah Kesederhanaan Kante
Dengan gaji selangit, Kante sebenarnya bisa membeli deretan mobil mewah seperti Ferrari, Lamborghini, atau Mercedes. Namun ia justru memilih setia pada mobil Mini Cooper kesayangannya.
Mobil tersebut sudah ia gunakan sejak masa bersama Leicester City. Bahkan setelah mengalami kecelakaan pada 2018 yang membuat mobilnya penyok, Kante tetap mengendarainya.
Sikap ini membuat banyak orang kagum. Bagi Kante, mobil bukanlah simbol status, melainkan sekadar alat transportasi. Kesederhanaan itu menjadi cerminan pribadinya sehari-hari.
PERTANDINGAN SELANJUTNYA
Premier League|30 Agustus 2025
Chelsea
18:30 WIB
Fulham
Preview Pertandingan
Premier League|31 Agustus 2025
Liverpool
22:30 WIB
Arsenal
Memberi Tempat Tinggal untuk Rekan
Kante juga dikenal sebagai sosok yang dermawan dan peduli terhadap orang lain. Salah satu buktinya adalah ketika ia menolong mantan rekan setimnya di Leicester City, Cedric Kipre.
Kipre dan saudaranya mengalami masalah apartemen dan tidak punya tempat tinggal sementara. Tanpa ragu, Kante mengizinkan mereka tinggal di rumahnya selama sebulan penuh.
Kipre masih mengenang pengalaman itu dengan rasa bangga. “Hari ini, saya bangga pernah bertemu seseorang sepertinya. Tak ada orang lain yang lebih rendah hati ketimbang N’Golo,” ucapnya.
Jujur dalam Mengelola Kekayaan
Dengan gaji besar, Kante tentu memiliki kewajiban pajak yang juga besar. Ia pernah mendapat tawaran untuk mengurangi beban pajak dengan cara curang melalui perusahaan lepas pantai.
Namun Kante menolaknya mentah-mentah. Ia menegaskan akan tetap membayar pajaknya penuh sesuai aturan yang berlaku.
Rekan setimnya di Timnas Prancis, Blaise Matuidi, mengaku tidak kaget mendengar cerita itu. “Saya tidak benar-benar mengikuti cerita ini, tetapi saya tidak terkejut karena ini N’Golo. Ia sempurna, ia tidak curang. (Mungkin) Sedikit saat ia bermain kartu,” candanya.
Enggan Mengambil Kredit Kesuksesan
Di Piala Dunia 2018, Kante ikut berjasa besar membawa Prancis menjadi juara. Meski mendapat banyak pujian karena mampu menghentikan Lionel Messi, ia tetap menolak untuk menjadi pusat perhatian.
Kante menegaskan kemenangan atas Argentina adalah hasil kerja kolektif tim. Bukan dirinya seorang yang membuat perbedaan.
Bahkan ketika Piala Dunia usai, Kante terlalu malu untuk memegang trofi. Ia baru bisa mengangkatnya setelah Steven N’Zonzi memintakan rekan-rekan setim agar memberikannya trofi.
Minta Maaf kepada Fans Lawan
Sikap rendah hati Kante juga terlihat dari interaksinya dengan fans lawan. Pada 2018, seorang pendukung Arsenal mengaku bertemu dengannya di jalan setelah Chelsea mengalahkan The Gunners.
Fans itu mengungkapkan kekecewaannya atas hasil pertandingan. Kante dengan ramah meminta maaf, meskipun sebenarnya ia tidak memiliki kewajiban untuk melakukannya.
Gestur sederhana itu membuat sang fans begitu terkesan. “Ia tersenyum kepada saya dan berkata ‘maaf’. Pria yang luar biasa,” tulis akun @ohnosharky di X.
Makan Malam di Rumah Fans Arsenal
Masih di tahun 2018, Kante kembali menunjukkan sisi membumi yang jarang dimiliki pesepak bola top. Ia sempat ketinggalan kereta menuju Prancis dan akhirnya mampir ke masjid untuk sholat.
Di masjid itu, ia bertemu dengan seorang suporter Arsenal bernama Badlur Rahman. Badlur lalu mengundangnya makan malam di rumah, dan Kante menerima tawaran itu.
Mereka makan bersama, minum teh, bahkan sempat bermain FIFA. “Ia mengalahkan kami semua di FIFA dan kemudian kami menonton Match of the Day. Sungguh malam yang menyenangkan,” ujar Badlur.
Hangat Menyambut Fans
Keramahan Kante sudah jadi rahasia umum. Ia selalu melayani fans dengan tulus, termasuk memberikan jersey bertanda tangan untuk penggemar yang sangat mengidolakannya.
Tidak hanya itu, ia bahkan menyempatkan diri untuk berbicara dan menanyakan kabar fans tersebut. Sikap sederhana ini membuatnya semakin dicintai.
Bagi banyak suporter, Kante adalah contoh nyata bahwa bintang besar pun bisa tetap rendah hati. Ia memperlakukan semua orang dengan sama, tanpa membeda-bedakan.
Hadiri Pernikahan Suporter Chelsea
Pada 2019, Kante menerima undangan dari Frank Khalid, suporter Chelsea yang mengundangnya ke pernikahan putrinya. Meski undangan itu datang dari fans, Kante benar-benar hadir di acara.
Ia bahkan bertahan sampai acara selesai, serta melayani foto bersama dan tanda tangan untuk para tamu undangan. Hal ini membuat suasana pernikahan menjadi lebih istimewa.
Tidak banyak pesepak bola yang mau meluangkan waktu menghadiri acara pribadi fansnya. Kante sekali lagi membuktikan bahwa dirinya berbeda.
Tetap Sederhana meski Jadi Bintang
Pada 2021, Kante menjadi bintang saat Chelsea menyingkirkan Real Madrid di semifinal Liga Champions. Penampilannya menuai pujian luas, dan ia membawa timnya melaju ke final.
Namun selepas pertandingan, pemandangan sederhana kembali terlihat. Kante tetap meninggalkan Stamford Bridge dengan Mini Cooper yang sama.
Kisah itu semakin menguatkan citra Kante. Seorang juara dunia, pemenang Liga Champions, dan pemain kelas dunia, namun tetap hidup dengan kesederhanaan yang tulus.
(GiveMeSport/Chelseafc/Goal/ESPN/BBC/Times/Mirror/Twitter)