SUKMABOLA Inter Milan Lebih Buruk dari Era Pelatih Terburuk – Cristian Chivu tetap mengambil hal positif dari kekalahan tragis Inter Milan di kandang Juventus.
Partai bertajuk Derby d’Italia jilid pertama musim ini berakhir dengan keunggulan Si Nyonya Tua dalam suguhan akbar pekan ketiga Liga Italia.
Menjamu Inter Milan di Allianz Stadium, Sabtu (13/9/2025), Juventus menang dengan skor 4-3.
Akibat kekalahan ini, Inter hanya mengemas tiga angka dari tiga pertandingan awal musim di Serie A.
Satu-satunya kemenangan mereka raih ketika memulai kompetisi dengan pembantaian atas Torino di pekan pertama (5-0).
Bukannya lanjut sukses, Lautaro Martinez dkk malah dipukul kekalahan beruntun oleh Udinese (1-2) dan kini Juventus (3-4).
Chivu Masih Bisa Merasa Senang
Cristian Chivu mendapatkan rekor negatif yang tak diinginkan buat Inter.
Suksesor Simone Inzaghi mengalami start terburuk bagi klub di liga sejak 2011-2012.
Kala itu, Nerazzurri asuhan Gian Piero Gasperini cuma mengais satu poin dari tiga partai perdana.
Bahkan awalan Inter bersama Chivu kalah bagus dari Frank de Boer, sosok yang kerap dilabeli salah satu pelatih terburuk dalam sejarah klub.
Bertugas pada 2016, De Boer secara total hanya mencatatkan rasio kemenangan 35,71 persen. Paling jelek di Inter dalam sedekade terakhir.
Kendati begitu, De Boer masih sempat memberikan empat poin dari tiga partai awal Serie A 2016-2017 melawan Chievo (0-2), Palermo (1-1), dan Pescara (2-1).
Baca Juga: Inter Milan Jalani Start Terparah dalam 14 Tahun, Awas Terjebak Lagi di Era Kegelapan
Di tengah kesulitan awal musim, Cristian Chivu tetap memandang segala sesuatu dengan kacamata positif.
Mantan bek tangguh Inter dan timnas Rumania masih bisa merasa senang dengan apa yang ditunjukkan pasukannya walau tidak utuh sepanjang pertandingan.
Chivu terutama memuji respons Inter membalikkan situasi dari tertinggal menjadi unggul, kendati akhirnya tetap kalah juga.
“Penampilan tetap bagus, saya senang,” ujar eks pelatih Parma, dikutip BolaSport.com dari Tuttomercatoweb.
“Sayangnya, ada juga kekecewaan karena kami tidak membawa pulang apa pun.”
“Tetapi kami jadi tahu bahwa dengan memperbaiki hal-hal kecil, kami bisa mendapatkan kepuasan di masa depan.”
“Saya melihat banyak kualitas, banyak tekad di tim ini. Saya bangga dengan penampilan tim dan apa yang kami tunjukkan sejak awal meskipun tertinggal dua kali,” katanya.
Inter Milan ketinggalan duluan akibat gol Lloyd Kelly (14′) dan dibalas Hakan Calhanoglu (30′).
Inter Milan Lebih Buruk dari Era Pelatih Terburuk
Para pemain Inter Milan merayakan gol Hakan Calhanoglu ke gawang Juventus pada lanjutan Liga Italia di Allianz Stadium Turin (13/9/2025).
Lesakan brilian Kenan Yildiz (38′) kemudian membawa Juventus unggul 2-1 ketika turun minum.
Di babak kedua Inter meraih momentum guna membalikkan skor menjadi 3-2 berkat gol tambahan Calhanoglu (65′) dan sundulan Marcus Thuram (76′).
Hanya, momentum itu hancur kembali gara-gara gol penentu Bianconeri yang dicetak Khephren Thuram (83′) dan Vasilije Adzic (90+1′).
“Kami datang ke sini untuk bermain, untuk mencoba menang, tapi kami kurang sedikit kejelasan, terutama di sepuluh menit terakhir,” lanjut Chivu.
“Anda harus pandai memahami momen yang tepat dan kapan Anda bisa melakukan hal-hal tertentu.”
“Saya melihat apa yang kami lakukan dengan baik hari ini dan di babak kedua melawan Udinese. Kami terus maju dan bekerja,” tambahnya.
Tiada cara terbaik untuk bangkit selain dengan menang di partai berikutnya.
I Nerazzurri akan bertandang ke markas Ajax Amsterdam pada matchday 1 Liga Champions, Rabu (17/9/2025).
“Sekarang kami memiliki pertandingan di Liga Champions,” imbuh Chivu.
“Laga ini memberi kesempatan buat mengubah kemarahan menjadi sesuatu yang positif dan lebih memahami momen-momen dalam pertandingan, terutama ketika kami telah bekerja keras membalikkan keadaan,” ucapnya lagi.
HOT PROMO SUKMABOLA :
BONUS HARIAN SLOT GAMES 10% (MAX 100)BONUS HARIAN SPORTBOOK 10% (MAX 100)
BONUS REBATE SABUNG AYAM 0.3%
BONUS REBATE SLOT 0.5%
BONUS REBATE LIVE CASINO 0.7%
BONUS CASHBACK SPORTBOOK 5%
BONUS REFFERAL 0.3%
