
Hugo Ekitike (kedua dari kiri) menggantikan Cody Gakpo di laga Liverpool vs Atletico Madrid, Kamis (18/09/2025). (c) AP Photo/Jon Super
SUKMABOLA – Eintracht Frankfurt akan menjamu Liverpool pada matchday ketiga fase liga Liga Champions 2025/2026 di Deutsche Bank Park, Kamis (23/10/2025) pukul 02.00 WIB. Laga ini menjadi ujian sulit bagi Frankfurt yang baru saja mengalami kekalahan telak di laga sebelumnya.
Pertemuan ini juga membuka kembali kenangan lama antara kedua tim. Frankfurt dan Liverpool terakhir kali berjumpa lebih dari lima dekade lalu, tepatnya di Piala UEFA musim 1972/1973, ketika The Reds menyingkirkan Frankfurt dengan agregat 2-0.
Kini, situasinya jauh berbeda. Liverpool datang ke Jerman dengan rekor tangguh menghadapi klub-klub Bundesliga, sementara Frankfurt berusaha bangkit di depan publik sendiri usai tampil inkonsisten di Eropa.
Dengan latar sejarah panjang dan perbedaan performa terkini, duel Frankfurt vs Liverpool berpotensi menghadirkan pertarungan yang menarik—antara tim yang tengah mencari pijakan dan tim yang berambisi mempertahankan superioritasnya di pentas Eropa.
Frankfurt: Kepercayaan Diri di Kandang Sendiri

Pemain Eintracht Frankfurt Nathaniel Brown merayakan gol dalam pertandingan Bundesliga melawan Union Berlin, Minggu, 21 September 2025. (c) AP Photo/Michael Probst
Frankfurt memang menatap laga ini dengan catatan yang beragam. Setelah membuka fase liga dengan kemenangan besar 5-1 atas Galatasaray, mereka justru tumbang dengan skor identik saat bertandang ke Atletico Madrid. Meski begitu, tim asuhan Dino Toppmoller punya alasan untuk tetap percaya diri. Frankfurt memenangkan lima dari enam laga kandang terakhir di kompetisi Eropa dan hanya sekali kalah dalam sepuluh pertandingan fase grup atau fase liga terakhir mereka di kandang (menang 7, imbang 2).
Secara historis, Frankfurt juga cukup tangguh ketika bermain di depan publik sendiri melawan tim-tim Inggris. Mereka baru dua kali kalah dari sembilan pertemuan kandang melawan klub Premier League. Akan tetapi, catatan buruk tanpa kemenangan dalam empat laga terakhir menghadapi wakil Inggris (2 imbang, 2 kalah) menunjukkan pekerjaan rumah besar yang perlu diselesaikan.
Musim ini, Frankfurt kehilangan salah satu pemain kuncinya, Hugo Ekitike, yang justru kini berseragam Liverpool. Sang penyerang mencetak 26 gol dalam 64 penampilan selama dua musim di Jerman. Kehilangan produktivitas Ekitike bisa menjadi faktor penting yang memengaruhi daya gedor mereka melawan tim sekuat Liverpool.
PERTANDINGAN SELANJUTNYA
UEFA Champions League|23 Oktober 2025
Eintracht Frankfurt
02:00 WIB
Liverpool
Liverpool: Dominasi Panjang atas Tim Jerman

Aksi Mohamed Salah di laga Liverpool vs Atletico Madrid di Liga Champions di Anfield, Kamis (18/9/2025). (c) AP Photo/Jon Super
Di sisi lain, Liverpool datang dengan kepercayaan diri tinggi. The Reds tidak terkalahkan dalam 14 laga terakhir menghadapi tim-tim asal Jerman (menang 11, imbang 3) sejak kekalahan 2-4 dari Bayer Leverkusen pada perempat final Liga Champions 2001/2002. Delapan dari sembilan pertemuan terakhir bahkan berhasil mereka menangkan, termasuk kemenangan 4-0 atas Leverkusen di Anfield musim lalu.
Meski kalah 0-1 di markas Galatasaray pada matchday 2, catatan Liverpool di fase grup atau fase liga Liga Champions tetap impresif: 13 kemenangan dari 15 laga terakhir. Mereka pun jarang bermain imbang—tak satu pun dari 28 laga terakhir di fase grup atau fase liga Eropa berakhir dengan hasil seri.
Liverpool datang ke Frankfurt membawa misi kebangkitan, sekaligus peluang sejarah bagi Mohamed Salah. Penyerang asal Mesir itu hanya butuh dua gol lagi untuk menjadi pemain Afrika pertama yang menembus 50 gol di Liga Champions. Jika ia mencapainya di Deutsche Bank Park, itu akan menambah catatan emas dalam kariernya di pentas Eropa.
Dengan pengalaman, rekor, dan motivasi tinggi, Liverpool tetap menjadi favorit di laga ini. Namun, atmosfer kandang Frankfurt yang bergemuruh bisa menjadi ujian nyata bagi pasukan Arne Slot dalam upaya mereka memperpanjang dominasi atas klub-klub Jerman.