
Paulo Dybala dari AS Roma dan Christian Ordonez dari Parma berebut bola dalam pertandingan Serie A di Roma, Italia, Rabu, 29 Oktober 2025 (c) AP Photo/Andrew Medichini
SUKMABOLA– AC Milan dan AS Roma akan saling berhadapan pada pekan ke-10 Serie A 2025/2026 di San Siro, Senin (3/11/25) pukul 02.45 WIB. Duel ini bukan sekadar laga biasa, melainkan pertemuan dua tim dengan ambisi besar di jalur Scudetto musim ini.
Roma datang ke Milan dengan percaya diri tinggi setelah mengumpulkan 21 poin sejauh ini. Mereka berupaya menjaga posisi di papan atas bersama Napoli. Akan tetapi, jika kalah di San Siro, posisi mereka bisa digeser oleh Milan — dan hal itu tentu ingin dihindari Gian Piero Gasperini.
Pelatih yang dikenal dengan gaya permainan progresif ini sudah sangat memahami karakter Milan sejak masa kepemimpinannya di Atalanta. Ia tahu benar bagaimana mengubah tekanan menjadi peluang. Namun, ia juga sadar bahwa laga di San Siro akan menguji konsistensi dan kedalaman skuad Roma.
Dybala dan Konsistensi yang Mulai Kembali

Pelatih AS Roma, Gian Piero Gasperini, berbicara dengan Matias Soule saat pertandingan Liga Europa antara AS Roma dan Viktoria Plzen di Roma, Kamis, 23 Oktober 2025 (c) AP Photo/Alessandra Tarantino
Salah satu pemain yang kembali menunjukkan sinarnya di bawah arahan Gasperini adalah Paulo Dybala. Pemain asal Argentina itu memang kerap bermasalah dengan cedera, tetapi kini tampak lebih stabil dan matang.
“Masalah Paulo selalu soal cedera, tetapi ia punya semua kualitas, baik dalam hal tendangan maupun kondisi fisik. Ia adalah pemain yang sudah mencapai banyak hal penting. Konsistensinya sekarang muncul karena ia berlatih dengan baik; di masa lalu, mungkin ia butuh lebih banyak istirahat,” ujar Gasperini.
Pelatih berusia 67 tahun itu menambahkan bahwa Dybala kini berada dalam kondisi mental yang jauh lebih baik. “Sekarang, ia juga percaya diri secara mental, ia tahu bisa mencapai level tertentu. Kami berusaha mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Saya harap ini akan menjadi musim yang penting baginya. Ia belum terlalu tua dan masih bisa bermain selama bertahun-tahun.”
Musim ini, Dybala menjadi elemen penting dalam transisi serangan Roma. Keberadaannya di lini depan memberi keseimbangan antara kreativitas dan efektivitas — sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam pertandingan besar seperti kontra Milan.
Pertandingan Selanjutnya
Serie A|3 November 2025
AC Milan![]()
02:45 WIB
AS Roma![]()
Tentang Scudetto dan Luka Modric

Luka Modric (kanan) dipepet Ebenezer Akinsanmiro di laga AC Milan vs Pisa di San Siro, Sabtu (25/10/2025). (c) AP Photo/Antonio Calanni
Meski Roma tampil mengesankan di awal musim, Gasperini menolak larut dalam pembicaraan mengenai perebutan Scudetto. Ia memilih fokus pada progres tim dan bagaimana Roma mampu bersaing dengan klub besar lainnya.
“Saya tidak terlibat dalam pembahasan seperti itu. Saya fokus pada Roma dan bagaimana kami bersaing dengan Milan. Kedua tim sama-sama memulai musim dengan sangat baik, jadi kalian saja yang menilai. Saya setuju bahwa Inter dan Napoli adalah favorit, tetapi tujuan kami adalah bersaing dengan tim-tim besar. Milan punya nilai, dengan pemain-pemain penting yang datang di musim panas: ini adalah kesempatan,” jelasnya.
Roma memang tampil produktif sepanjang tahun 2025, bahkan mencatatkan lebih banyak poin dibandingkan tim mana pun. “Sulit untuk meraih lebih banyak poin, meski itu hanya menghasilkan posisi kelima. Kami bisa bekerja setiap hari; itu tujuan saya: berkembang dan melibatkan semua orang. Menjadi lebih kompetitif… semoga poin yang kami raih kali ini bisa lebih berarti dari sebelumnya,” lanjutnya.
Ketika ditanya soal kemungkinan Bryan Cristante melakukan penjagaan khusus terhadap Luka Modric, Gasperini hanya tersenyum. Ia tahu betul kualitas gelandang asal Kroasia itu. “Untuk tipe permainan kami, semua pemain akan penting. Saya tidak tahu apakah kami akan bermain seperti itu atau dengan trio penyerang berbeda. Modric luar biasa dan tidak mudah dibatasi, tapi kami akan mencoba.”
Milan, Roma, dan Pertarungan Mental di Puncak

Artem Dovbyk dari AS Roma mencetak gol kedua timnya ke gawang Parma dalam pertandingan Serie A di Roma, Italia, Rabu, 29 Oktober 2025 (c) AP Photo/Andrew Medichini
Pertandingan di San Siro akan menjadi ujian mental bagi kedua tim. Milan dengan segala tekanannya untuk bangkit di depan publik sendiri, sementara Roma berupaya mempertahankan stabilitas di tengah euforia awal musim.
Gasperini tampak memahami bahwa jalan menuju Scudetto bukan tentang siapa yang paling gemilang di awal, tetapi siapa yang paling konsisten hingga akhir. Untuk itu, ia memiliki senjata: tim yang mulai percaya pada dirinya sendiri — serta Dybala yang kembali menikmati sepak bola.
Bagi para penikmat Serie A, laga ini akan menjadi cermin kecil dari perebutan kekuasaan musim ini: pengalaman Modric di sisi Milan melawan semangat baru Gasperini dan Roma yang terus bermimpi menulis ulang sejarahnya.
Sumber: TMW, Sempre Milan
