Trent Alexander-Arnold Siap Jadi Musuh di Anfield Saat Liverpool Jamu Madrid: Semua Gara-Gara Jude Bellingham!

Bek sayap Real Madrid, Trent Alexander-Arnold. (c) AP Photo/Chris Carlson

SUKMABOLA– Trent Alexander-Arnold akan kembali ke Anfield, namun kali ini bukan sebagai pahlawan Liverpool. Bek kanan asal Inggris itu akan datang sebagai lawan, mengenakan seragam putih Real Madrid dalam laga matchday 4 League Phase Liga Champions 2025/2026, Rabu (4/11/2025).

Momen ini diprediksi bakal penuh emosi. Selama bertahun-tahun, nama Trent identik dengan Liverpool dan Anfield—ia tumbuh, berkembang, dan mencapai puncak karier di sana. Namun kini, ia akan berjalan keluar dari terowongan yang sama dengan lambang klub lain di dadanya.

Pertemuan ini juga sarat makna simbolis. Bagi sebagian fans, ini bukan sekadar pertandingan Eropa, melainkan reuni yang menyakitkan. Mereka akan melihat pemain yang pernah jadi kebanggaan kota, kini berada di pihak musuh yang dulu sering jadi lawan paling dibenci.

Di balik semua tensi itu, ada cerita besar yang belum lama ini diungkap Trent. Bukan soal uang, bukan pula soal pelatih—tapi pengaruh besar dari rekan setimnya di timnas Inggris, Jude Bellingham.

Pengaruh Jude Bellingham di Balik Keputusan Trent

Pengaruh Jude Bellingham di Balik Keputusan Trent

Selebrasi Jude Bellingham setelah mencetak gol untuk Real Madrid saat melawan Valencia, 2 November 2025. (c) AP Photo/Manu Fernandez

Sebelum laga panas ini, Trent buka-bukaan tentang alasan sebenarnya ia meninggalkan Liverpool dan bergabung dengan Real Madrid. Dalam sebuah wawancara dengan Prime Video, pemain berusia 27 tahun itu mengakui bahwa sosok Jude Bellingham memainkan peran besar dalam keputusannya.

“Ada banyak spekulasi—soal ‘agen Jude’,” ujar Trent sambil tersenyum. “Terlebih lagi di musim pertamanya (di Real Madrid). Kami bertemu di kamp pelatihan Inggris dan semua orang ingin tahu seperti apa di balik layar (di Real Madrid), ia bilang itu luar biasa dan ia belum pernah melihat yang seperti itu.”

Trent menambahkan bahwa percakapan dengan Bellingham membuatnya semakin yakin untuk mencoba petualangan baru. “Dorongan dari seluruh klub untuk menang dan ekspektasi untuk menang. Ia sangat memuji klub, dan saya sudah memutuskan pada akhirnya, saya butuh perubahan. Saya menginginkan tantangan baru di dalam dan luar lapangan. Ini mimpi yang menjadi kenyataan bagi saya,” lanjutnya.

Keputusan itu pun kini membawanya ke titik ini—berhadapan dengan tim yang membesarkannya, di stadion yang dulu ia sebut rumah. Dan semua berawal dari percakapan santai dengan sahabatnya di tim nasional.

Pertandingan Selanjutnya

UEFA Champions League UEFA Champions League|5 November 2025

LiverpoolLiverpool

03:00 WIB

Real MadridReal Madrid

Anfield Tak Akan Menyambut dengan Hangat

Anfield Tak Akan Menyambut dengan Hangat

Suporter Liverpool di Anfield dalam pertandingan melawan Real Madrid di Liga Champions 2024/2025. (c) AP Photo/Jon Super

Namun, pengakuan Trent soal pengaruh Bellingham kini berpotensi besar memperkeruh situasi. Publik Anfield yang dulu sempat melepasnya dengan tepuk tangan kini bisa jadi tidak akan menyambutnya dengan tangan terbuka saat ia kembali ke Merseyside.

Sebagian fans menilai bahwa pernyataannya itu menjadi bukti ia memang sudah lama ingin meninggalkan klub. Banyak yang merasa dikhianati, apalagi Trent terus menolak perpanjangan kontrak dari manajemen Liverpool tapi ia tak kunjung mengutarakan niatannya yang sebenarnya sampai masa kerjanya di Anfield berakhir.

Kisah kembalinya pun diprediksi tidak akan manis. Dari tribun The Kop, mungkin bukan tepuk tangan yang akan terdengar, melainkan ejekan dan siulan. Trent kini dianggap simbol dari rasa kecewa yang tertinggal setelah era kejayaan Liverpool bersama Jurgen Klopp berakhir.

Namun, Trent tahu risiko yang akan ia hadapi. Ia paham betul arti emosional laga ini bagi para pendukung Liverpool, dan ia siap menerima apa pun bentuk sambutannya.

Masih Cinta Liverpool, Apa pun yang Terjadi

Masih Cinta Liverpool, Apa pun yang Terjadi

Selebrasi Trent Alexander-Arnold di laga Real Madrid vs Pachuca, Senin (23/06/2025). (c) AP Photo/Nell Redmond

Meski kini membela Real Madrid, Trent Alexander-Arnold menegaskan bahwa cintanya pada Liverpool tak akan pernah padam. Ia tahu hubungan itu sudah berubah, tapi hatinya masih tertambat di klub masa kecilnya.

“Bagaimanapun saya diterima nanti, itu hak para fans. Saya akan selalu mencintai klub ini, selalu menjadi penggemar mereka,” ujar Trent dengan nada tulus.

Ia juga berterima kasih atas segala hal yang ia alami selama mengenakan seragam merah. “Saya berterima kasih atas semua kesempatan dan hal-hal luar biasa yang kami raih bersama, itu akan selalu hidup di hati saya. Tak peduli apa pun, perasaan saya terhadap Liverpool tidak akan berubah,” katanya.

Laga di Anfield nanti bisa jadi malam yang berat bagi Trent. Tapi di balik segala ejekan atau tepuk tangan yang mungkin ia terima, satu hal pasti—ia tetap bagian dari sejarah Liverpool, meski kini berdiri di sisi yang berbeda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *