Matthijs De Ligt Calon Kapten Masa Depan Manchester United

SUKMABOLA NEWS – Matthijs De Ligt mulai menunjukkan kepemimpinan sejatinya di Manchester United. Bek asal Belanda itu tampil sebagai pahlawan saat timnya menahan imbang Tottenham Hotspur dengan skor 2-2.

Golnya di masa tambahan waktu menunjukkan tekad dan karakter yang dibutuhkan United di bawah asuhan Ruben Amorim. Meski hasilnya belum sempurna, performa De Ligt menjadi simbol dari mentalitas baru Setan Merah.

Menurut Forbes, De Ligt kini bukan hanya bek tangguh, tetapi juga calon pemimpin sejati di skuad Amorim. Ia tampil konsisten dan menjadi fondasi penting dalam kebangkitan Manchester United musim ini.

Ketenangan dan kedewasaan De Ligt di usia 26 tahun membuatnya disebut-sebut sebagai kandidat utama kapten baru Manchester United. Ia kini tengah berada di puncak kariernya, baik secara fisik maupun mental.

Performa Impresif di Bawah Asuhan Amorim

Performa Impresif di Bawah Asuhan Amorim

De Ligt bergabung dengan Manchester United dari Bayern Munchen pada tahun lalu. Kepindahannya sempat dipertanyakan, tetapi kini terbukti menjadi langkah tepat bagi kariernya.

Pemain yang pernah membawa Ajax ke semifinal Liga Champions 2018/2019 itu tampil solid sebagai pusat pertahanan dalam skema tiga bek Amorim. Ketegasannya menjaga lini belakang memberikan kestabilan bagi tim yang sebelumnya kerap rapuh.

Selain itu, kehadiran kiper baru Senne Lammens turut memperkuat sinergi di lini pertahanan. Bersama De Ligt, United kini lebih sulit ditembus dan tampil lebih percaya diri menghadapi tekanan lawan.

Kematangan dan Jiwa Kepemimpinan De Ligt

Kematangan dan Jiwa Kepemimpinan De Ligt

Menurut Forbes, De Ligt kini sedang memasuki fase terbaik dalam kariernya. Ia bukan lagi pemain muda penuh potensi, melainkan sosok dewasa yang memahami perannya sebagai pemimpin di lapangan.

Dalam wawancaranya, De Ligt mengaku telah mengubah cara berpikirnya. “Saya 26 tahun sekarang, dan merasa sedang berada di masa terbaik karier saya, baik secara fisik maupun mental. Dulu saya takut membuat kesalahan, sekarang saya hanya ingin melakukan hal-hal baik sebanyak mungkin,” ujarnya.

Sikap itu menunjukkan perubahan besar dalam mentalitasnya. De Ligt layak menjadi pemain yang bisa menjadi panutan bagi rekan setimnya, baik dalam latihan maupun pertandingan.