Ekspresi Cristiano Ronaldo saat menerima kartu merah di laga Timnas Portugal melawan Irlandia pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa (c) AP Photo/Peter Morrison
SUKMABOLA – Cristiano Ronaldo selalu menjadi pusat perhatian, bukan hanya karena ketajamannya mencetak gol, tetapi juga kebiasaan-kebiasaan kecil yang ia lakukan di lapangan.
Salah satu yang paling sering terlihat adalah ritual kumur-kumur dan menyemburkan air, sesuatu yang tampak sederhana tetapi menyimpan cerita besar di baliknya. Banyak yang semula mengira itu sekadar kebiasaan atau gaya, padahal ada alasan ilmiah yang cukup mengejutkan.
Pada usia 40 tahun, Ronaldo masih tampil kompetitif. Kariernya yang membentang panjang, dari Sporting Lisbon, Manchester United dalam dua periode, Real Madrid, Juventus, hingga kini Al Nassr, tidak lepas dari standar profesionalisme yang ia jaga dengan disiplin ekstrem.
Setiap detail, termasuk cara ia ‘minum’ di tengah pertandingan, rupanya dirancang untuk menjaga performa tetap optimal.
Kini terungkap, aksi kumur-kumur Ronaldo sesungguhnya berkaitan langsung dengan strategi fisik elite. Alih-alih meneguk air, ia justru memakai larutan khusus untuk mempengaruhi respons tubuhnya selama laga.
Ritual Kumur Ronaldo yang Ternyata Bukan Sekadar Gaya

Pemain Al Nassr Cristiano Ronaldo dalam pertandingan melawan Al Hazem di Liga Arab Saudi. (c) Al Nassr
Banyak pemain, termasuk Ronaldo, terlihat tidak benar-benar minum saat pertandingan berlangsung. Mereka hanya membasahi mulut, kemudian menyemburkan air itu. Hal yang tampak aneh bagi sebagian orang tersebut sebenarnya punya fungsi ilmiah.
Menurut penjelasan yang beredar luas dari pakar performa atlet, termasuk akun 45performancepro, kebiasaan itu berhubungan dengan ‘carbohydrate mouth rinse’ atau obat kumur karbohidrat.
“Mereka menggunakan obat kumur karbohidrat: obat kumur dengan karbohidrat yang mengaktifkan reseptor di mulut dan ‘menipu’ otak, mengurangi rasa lelah dan memberikan rasa berenergi, tanpa perlu menelan,” tulisnya.
Artinya, Ronaldo memanfaatkan stimulus saraf mulut agar otaknya merespons seperti sedang mendapat suplai energi, meski tak ada cairan yang masuk ke lambung. Cara ini dapat meningkatkan performa tanpa mengganggu perut selama aktivitas intens.
Pertandingan Selanjutnya
Premier League|5 Desember 2025
Man United![]()
03:00 WIB
West Ham![]()
Alasan Ilmiah: Mengurangi Risiko Ketidaknyamanan dan Maksimalkan Energi

Selebrasi Cristiano Ronaldo dalam laga Portugal vs Hungaria di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Rabu (15/10/2025). (c) AP Photo/Armando Franca
Selama pertandingan berintensitas tinggi, minum terlalu banyak dapat menyebabkan rasa penuh di perut, mual, hingga mengganggu ritme permainan. Itulah sebabnya beberapa atlet level tertinggi memilih strategi alternatif untuk tetap merasa bertenaga.
“Mengapa? Minum saat olahraga intens dapat menyebabkan perut tidak nyaman. Oleh karena itu, hidrasi berat terjadi sebelum pertandingan dan saat istirahat, bukan di tengah-tengah pertandingan,” tulis 45performancepro.
Dengan kata lain, Ronaldo dan para pemain elite melakukan hidrasi penuh sebelum laga dan saat jeda. Ritual Ronaldo yang tampak sederhana itu kini punya konteks baru: bukti betapa detailnya ia merawat performanya.
