SUKMABOLA – Nama Nico Paz belakangan mencuri perhatian di Serie A. Gelandang muda asal Como itu tampil menonjol di bawah arahan Cesc Fabregas, menjadikannya salah satu prospek paling menjanjikan di Italia.

Meski baru berusia 20 tahun, Paz sudah memikul ekspektasi besar. Ia bukan hanya jebolan akademi Real Madrid, La Fabrica, tapi juga putra dari Pablo Paz, mantan bek tim nasional Argentina yang tampil di Piala Dunia 1998.

Kini, pertanyaan besar mulai muncul: apakah Nico hanya sekadar singgah di Como, atau ia benar-benar sedang membangun jalan pulang menuju Santiago Bernabeu?

Jejak Awal Karier dan Darah Sepak Bola

Jejak Awal Karier dan Darah Sepak Bola
Pemain Real Madrid, Nico Paz, dalam laga melawan Barcelona di pramusim 2024/2025 (c)

Nico Paz lahir di Tenerife pada 8 September 2004. Ayahnya, Pablo Paz, lama merumput di Spanyol bersama Real Valladolid dan Tenerife, sebelum masuk skuad Argentina di Piala Dunia Prancis 1998.

Sejak kecil, Nico sudah akrab dengan dunia sepak bola. Ia memulai perjalanan di klub lokal CD San Juan sebelum akhirnya dilirik oleh pemandu bakat Real Madrid. Akademi La Fabrica kemudian menjadi rumah pertumbuhan kariernya.

Kedekatannya dengan ayah yang juga seorang pesepak bola membentuk mental kompetitif sejak dini. Pablo selalu menekankan disiplin, keberanian, dan rasa percaya diri yang kini terlihat jelas dalam gaya bermain sang putra.

Transformasi Gaya Bermain

Awalnya Nico sempat digadang-gadang mengikuti jejak ayahnya sebagai bek tengah. Namun seiring waktu, ia menunjukkan bakat berbeda: lebih nyaman menguasai bola, mengatur ritme, dan menciptakan peluang.

Kini, ia dikenal sebagai gelandang serang serbabisa. Kaki kirinya dominan, tetapi ia mampu menggunakan kedua kakinya untuk dribel dan tembakan. Fleksibilitas ini membuatnya bisa bermain sebagai sayap maupun playmaker tengah.

Perubahan posisi ini menjadi kunci kebangkitan kariernya. Dari seorang bek muda, Nico berkembang menjadi kreator permainan yang siap bersaing dengan nama-nama besar Eropa.

Peran di Como Bersama Fabregas

Peran di Como Bersama Fabregas
Gelandang Como, Nico Paz merayakan golnya ke gawang Lazio di giornata 1 Liga Italia 2025-2026. (c) Antonio Saia/LaPresse via AP

Kepindahan ke Como musim panas lalu terbukti langkah tepat. Di bawah Cesc Fabregas, Nico diberi ruang untuk berkembang dan tanggung jawab besar di lini serang.

Musim 2024/2025, ia mencatat enam gol dan tujuh assist dari 30 laga. Lebih dari itu, statistik menunjukkan perannya vital: 33 peluang tercipta, 35 kali dribel sukses, serta tingkat akurasi umpan mencapai 84 persen.

Fabregas kerap menempatkannya sebagai penghubung lini tengah dan depan. Dengan visi permainan yang matang, Nico mampu memecah pertahanan lawan, memberi warna berbeda pada permainan Como.

Dilirik Klub-Klub Besar

Performa impresif itu membuatnya dilirik banyak klub. Tottenham disebut memantaunya, sementara AC Milan dan Inter Milan juga dikaitkan dengan minat kuat. Bahkan, kabar dari Inggris menyebut Manchester United ikut mengamati.

Bagi Como, situasi ini jadi dilema. Di satu sisi, mereka butuh sosok seperti Nico untuk menjaga stabilitas tim. Namun di sisi lain, mereka sadar sulit menahan pemain muda potensial jika klub besar Eropa datang dengan tawaran.

Meski begitu, manajemen Como menegaskan bahwa Nico masih jadi proyek jangka panjang mereka. Fabregas pun menilai sang pemain bisa berkembang lebih matang sebelum mengambil langkah selanjutnya.

Opsi Real Madrid dan Masa Depan

Di balik semua ketertarikan itu, Real Madrid tetap punya kartu truf. Klub ibu kota Spanyol tersebut menyimpan klausul pembelian kembali dengan nilai antara 9-11 juta euro yang berlaku hingga 2027.

Artinya, kapan pun Madrid merasa waktu tepat, mereka bisa memulangkan Nico dengan biaya relatif murah. Beberapa media Spanyol bahkan menilai Los Blancos hanya menunggu momen untuk mengaktifkan klausul itu.

Sementara itu, Nico sendiri mengaku bahagia di Como. Ia menegaskan fokusnya adalah berkembang dan bermain reguler, meski tidak menutup kemungkinan suatu hari mengenakan kembali seragam putih kebanggaan di Santiago Bernabeu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *