SUKMABOLA – Jose Mourinho mulai melatih Manchester United pada 2016 dengan ekspektasi besar. Di musim pertamanya, ia sukses memenangkan Liga Europa dan Piala Liga.
Namun, finis di posisi keenam Liga Inggris menunjukkan tim masih dalam proses perubahan. Mourinho melakukan perombakan besar untuk membangun tim sesuai visinya.
Ia melepas delapan pemain melalui transfer musim panas dan musim dingin. Langkah ini dilakukan untuk merampingkan skuad dan memberi tempat bagi pemain baru.
Setelah meninggalkan Old Trafford, karier delapan pemain itu berjalan berbeda-beda. Ada yang tetap bersinar di klub besar, ada pula yang bermain di tim kecil.
Perubahan ini menunjukkan keberanian Mourinho mengambil keputusan penting. Kisah mereka memberikan pelajaran menarik tentang dampak sebuah keputusan besar.
Berikut ini delapan pemain yang dijual Jose Mourinho pada musim pertamanya di Manchester United.
1. Paddy McNair
Paddy McNair adalah salah satu bek yang muncul di bawah asuhan Louis van Gaal. Namun, ia segera dijual ke Sunderland pada musim panas 2016.
Sunderland terdegradasi dua musim berturut-turut, dan McNair pindah ke Middlesbrough setelahnya. Ia menjalani karier yang solid, termasuk dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Middlesbrough musim 2020-21 dan tampil 73 kali untuk Irlandia Utara.
Saat ini, McNair dipinjamkan ke West Brom setelah menandatangani kontrak dengan San Diego FC. Klub ini akan mulai berkompetisi di MLS pada 2025.
2. Tyler Blackett
Tyler Blackett adalah rekan duet Paddy McNair di bawah asuhan Louis van Gaal. Bek yang kini berusia 30 tahun ini telah menikmati karier yang cukup solid di dunia sepak bola.
Setelah meninggalkan Manchester United, Blackett bergabung dengan Reading pada musim panas dan menghabiskan empat tahun di sana sebelum pindah ke Nottingham Forest. Ia kemudian sempat bermain di Amerika Serikat bersama FC Cincinnati selama satu setengah musim.
Saat ini, Blackett berstatus tanpa klub setelah meninggalkan Rotherham pada musim panas lalu. Ia tengah mencari peluang baru untuk melanjutkan kariernya.
3. Will Keane
Will Keane berasal dari Stockport dan telah bergabung dengan Manchester United sejak usia 11 tahun. Meski tampil menjanjikan di level junior, ia hanya mencatatkan tiga penampilan di tim utama sebelum meninggalkan klub pada musim panas 2016.
Keane kini memiliki lima caps bersama timnas Republik Irlandia setelah beralih kewarganegaraan. Kariernya sempat terganggu cedera, tetapi performanya semakin konsisten seiring waktu.
Sejak 2023, Keane bermain untuk Preston North End setelah tampil impresif bersama Wigan. Ia kini berusaha menjaga ritme permainannya dan melanjutkan kontribusi di level klub dan internasional.
4. Victor Valdes
Victor Valdes (c) AFP
Victor Valdes bergabung dengan Manchester United pada 2015 setelah diundang untuk memulihkan cedera oleh mantan manajernya di Barcelona, Louis van Gaal. Namun, hubungan mereka memburuk karena Valdes menolak bermain untuk tim cadangan sesuai permintaan Van Gaal.
Setelah kontraknya habis, Valdes pindah ke Middlesbrough dan bermain selama satu musim. Sayangnya, tim tersebut terdegradasi dari Premier League dan Valdes memutuskan pensiun pada Januari 2018.
Setelah pensiun, Valdes sempat menjadi pelatih muda di Barcelona. Pada 2021, ia kembali ke klub untuk membantu Joan Laporta dalam pencalonannya sebagai presiden.
5. Nick Powell
Nick Powell gagal mengembangkan potensinya setelah bergabung dengan Manchester United dari Crewe Alexandra. Cedera dan kurangnya perkembangan membuatnya tersingkir dari rencana tim, meskipun Van Gaal sempat memainkannya menggantikan Juan Mata dalam laga penting Liga Champions.
Powell kemudian bergabung dengan Wigan dan menghabiskan tiga tahun bersama klub tersebut, sebelum pindah ke Stoke City pada 2019. Pada 2023, ia bergabung dengan Stockport County di League Two dan menjadi pemain kunci dalam keberhasilan mereka promosi ke League One.
Perjalanan karier Powell menunjukkan bakatnya masih bersinar meski mengalami banyak hambatan. Kini, ia terus membuktikan dirinya di level kompetisi yang lebih rendah.
6. Morgan Schneiderlin
Morgan Schneiderlin bersama Louis van Gaal. (c) AFP
Morgan Schneiderlin tampil kurang memuaskan selama bermain di Manchester United. Setelah manajer yang merekrutnya pergi hanya dalam satu musim, posisinya di lini tengah mulai terancam.
Schneiderlin dijual ke Everton pada Januari 2017 dengan harga 24 juta pounds. Akan tetapi, gelandang asal Prancis itu gagal mengembalikan performa terbaiknya seperti saat di Southampton.
Pada akhirnya Schneiderlin pensiun pada 2024 setelah sempat bermain di Prancis, Australia, Turki, dan Yunani.
Karier Schneiderlin mencerminkan potensi yang tidak sepenuhnya terwujud di level tertinggi.
7. Memphis Depay
Selebrasi Memphis Depay dalam laga Copa del Rey Atletico Madrid vs Sevilla, Jumat (26/1/2024). (c) Atleti Official
Memphis Depay bergabung dengan Manchester United terlalu dini dalam kariernya. Meski punya potensi besar, Mourinho memutuskan untuk melepasnya ke Lyon pada Januari 2017.
Di Lyon, Depay berhasil membangun kembali reputasinya dan beberapa kali dikaitkan dengan kepindahan kembali ke United. Namun, ia memilih bergabung dengan Barcelona pada 2021.
Setelah dua tahun yang kurang berkesan di Barcelona dan satu musim bersama Atletico Madrid, Depay pindah ke klub Brasil, Corinthians, pada September lalu.
8. Bastian Schweinsteiger
Bastian Schweinsteiger (c) AFP
Bastian Schweinsteiger awalnya diabaikan oleh Mourinho setelah kedatangannya. Namun, akhirnya dia dimasukkan kembali ke dalam tim sebelum dijual ke Chicago Fire pada Maret 2017.
Schweinsteiger menghabiskan dua tahun di klub MLS tersebut. Pada 2019, ia memutuskan untuk pensiun dari sepak bola.
Sejak pensiun, Schweinsteiger menikmati waktu bersama keluarga. Dia juga terlibat dalam pekerjaan media.
Sumber: Planet Football
HOT PROMO SUKMABOLA :
– BONUS HARIAN SLOT GAMES 10% (MAX 100)
– BONUS HARIAN SPORTBOOK 10% (MAX 100)
– BONUS REBATE SABUNG AYAM 0.3%
– BONUS REBATE SLOT 0.5%
– BONUS REBATE LIVE CASINO 0.7%
– BONUS CASHBACK SPORTBOOK 5%
– BONUS REFFERAL 0.3%
link : https://thelordnelsoninn.co.uk/