SUKMABOLA – Spekulasi mengenai masa depan Shin Tae-yong di kursi pelatih Timnas Indonesia semakin memanas. Bursa calon pengganti STY di Pasukan Garuda pun mulai mengemuka.

Seperti diberitakan sebelumnya, rumor pemecatan Shin Tae-yong menjadi sorotan usai anggota Exco PSSI, Khairul Anwar yang memberikan ucapan perpisahan untuk STY di akun Instagram pribadinya.

Beberapa ‘orang-orang PSSI’ seperti Arya Sinulingga hingga Sumardji, hingga berita ini turun, belum memberikan respons mengenai kabar simpang siur ini. Padahal, rumor pemecatan STY sudah muncul sejak akhir 2024.

Tuttosport misalnya, membuat ulasan bahwa Timnas Indonesia selayaknya dilatih oleh pelatih dari Eropa. Media Italia itu mengklaim kalau Shin Tae-yong hanya cukup menjangkau aspek fisik dan stamina saja, sementara mengenai taktik belum pada level yang pantas.

Pelatih asal Malaysia, Raja Isa mencoba memberikan penilaiannya soal karaktertistik apa saja yang harus dipunyai pelatih Timnas Indonesia.

Level Harus Lebih Tinggi dari Shin Tae-yong

Level Harus Lebih Tinggi dari Shin Tae-yong

Ketua Umum PSSI Erick Thohir. (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Sama seperti ulasan Tuttosport, Raja Isa juga menegaskan bahwa siapapun calon pengganti Shin Tae-yong haruslah memiliki level yang jauh lebih tinggi lagi. Jika sama saja apalagi di bawah, maka uang kompensasi akan mubazir alias sia-sia.

“Yang pasti levelnya harus jauh lebih tinggi. Shin Tae-yong itu sudah tinggi, maka ini jadi PR PSSI untuk mencari pengganti yang punya visi misi lebih daripada STY,” kata Raja Isa.

“Semua kembali ke PSSI dan Erick Thohir,” katanya menambahkan.

Tidak Harus Eropa, Asia Juga Tak Masalah

Tidak Harus Eropa, Asia Juga Tak Masalah

Skuad Timnas Indonesia seusai laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 versus Arab Saudi, Selasa (19/11/2024). (c) Bola.net/M Iqbal Ichsan

Lebih lanjut, Raja Isa juga menolak anggapan bahwa pelatih baru nanti harus dari Eropa. Menurutnya, pelatih dari Asia juga tak kalah dengan juru taktik dari Benua Biru.

Ia mencontohkan kegagalan Vietnam dan Arab Saudi ketika dilatih pelatih Eropa. Malah, Raja Isa melihat Kamboja cukup sukses memberikan warna baru berbekal kepelatihan dari arsitek asal Jepang.

“Arab Saudi dilatih Roberto Mancini, jeblok, balik lagi ke pelatih yang pegang mereka di Piala Dunia juga belum ada hasil.”

“Kalau apakah harus dari Eropa atau Belanda misalnya? Tidak harus, yang penting dia paham kultur sepak bola di Indonesia. Kamboja lihat, mereka dilatih juru taktik dari Jepang, sekarang terlihat bagaimana perubahannya, kan?”

Bisa Adaptasi dengan Cepat

Bisa Adaptasi dengan Cepat

Marselino Ferdinan (kedua dari kiri) merayakan golnya di laga Indonesia vs Arab Saudi di SUGBK, Selasa (19/11/2024). (c) AP Photo/Tatan Syuflana

Masih dalam kesempatan yang sama, Raja Isa melanjutkan bahwa yang terpenting selain terkait dengan level adalah pelatih baru ini harus bisa cepat beradaptasi.

“Keuntungannya kalau pelatih dari Asia tentunya bisa dengan cepat paham gaya atau kultur sepak bola Indonesia. Nah, itu juga merupakan karaktertistik yang penting,” lanjut Raja Isa.

“Sekarang seandainya STY dipecat, penggantinya ini pikul beban berat. STY butuh empat tahun untuk membangun Timnas Indonesia, pelatih level tinggi jika diberikan warisan seperti ini bisa cepat bisa lambat beradaptasi, dan itu yang menentukan kualitas kepelatihan dia berarti.”
HOT PROMO SUKMABOLA :

BONUS REFFERAL 0.3%

BONUS HARIAN SLOT GAMES 10% (MAX 100)

BONUS HARIAN SPORTBOOK 10% (MAX 100)

BONUS REBATE SABUNG AYAM 0.3%

BONUS REBATE SLOT 0.5%

BONUS REBATE LIVE CASINO 0.7%

BONUS CASHBACK SPORTBOOK 5%

link : https://thelordnelsoninn.co.uk/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

daftar situs mpo

kesawanbola

sukmabola

bolabareng

kesawanbola

sukmabola

bolabareng

pelangicasino

juragancasino

istanagoal

kesawanbola

kesawanbola

istanagoal

sukmabola

sukmabola

slot online

slot online

sukmabola

sukmabola

sukmabola

bolabareng

scatter hitam

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

mpo

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

kesawanbola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola

sukmabola