SUKMABOLA – Pertarungan antara Parma dan Juventus di Stadio Ennio Tardini, Selasa (22/4) dini hari WIB, akan jadi ajang pembuktian dua tim dengan tujuan yang sangat kontras. Parma tengah berjuang untuk bertahan di Serie A, sementara Juventus mengejar tiket Liga Champions.

Kedua tim punya kepentingan besar untuk meraih tiga poin. Atmosfer pertandingan pun bakal sarat dengan tekanan. Gialloblu berusaha menghindari degradasi, sementara Bianconeri ingin menyelamatkan musim yang kurang menggigit.

Statistik dan sejarah mendukung Juventus, tetapi Parma berpotensi mengejutkan. Hasil imbang 2-2 di pertemuan pertama musim ini jadi bukti bahwa mereka bisa memberi perlawanan.

Juventus: Pembenahan Instan di Bawah Igor Tudor

Juventus: Pembenahan Instan di Bawah Igor Tudor
Pelatih Juventus, Igor Tudor memberikan instruksi timnya saat melawan AS Roma. (c) AP Photo/Andrew Medichini

Kemenangan 2-1 atas Lecce akhir pekan lalu kembali membawa Juventus ke empat besar klasemen Serie A. Dua gol di babak pertama dari Kenan Yildiz dan Teun Koopmeiners cukup untuk mengamankan poin penuh.

Sejak Igor Tudor mengambil alih dari Thiago Motta, perubahan formasi ke skema tiga bek langsung berdampak positif. Juventus menang 1-0 atas Genoa, imbang 1-1 dengan AS Roma, dan menjinakkan Lecce.

Stabilitas permainan dan transisi cepat menjadi kekuatan utama mereka saat ini. Dengan kepercayaan diri yang meningkat, Juve siap menutup musim dengan hasil maksimal.

Parma: Bertahan Hidup Lewat Ketangguhan Lini Belakang

Parma: Bertahan Hidup Lewat Ketangguhan Lini Belakang
Marcus Thuram (kiri) berduel dengan Lautaro Valenti di laga Parma vs Inter Milan, Sabtu (5/4/2025) (c) Massimo Paolone/LaPresse via AP

Parma perlahan menjauh dari zona degradasi berkat lima hasil imbang beruntun. Meski minim gol, barisan pertahanan mereka mulai menunjukkan soliditas.

Cristian Chivu sukses mengorganisasi lini belakang sejak masuk menggantikan Fabio Pecchia pada Februari. Dua laga terakhir melawan Inter Milan dan Fiorentina bahkan berakhir dengan sekali tanpa kebobolan.

Kendala utama Parma tetap terletak pada ketajaman lini depan. Tanpa solusi di sektor itu, satu poin bisa jadi hasil terbaik melawan tim sekelas Juventus.

Duel Taktik dan Absennya Pilar Penting

Duel Taktik dan Absennya Pilar Penting
Serie A 2024/2025: Selebrasi para pemain Parma dalam laga Juventus vs Parma di pekan 10 (c) Tano Pecoraro/LaPresse via AP

Juventus datang ke Emilia-Romagna dengan sejumlah pemain absen, termasuk Bremer dan Milik. Federico Gatti dan Samuel Mbangula juga dipastikan tak bisa tampil.

Yildiz dan Koopmeiners diragukan tampil akibat cedera, membuat Tudor harus berpikir ulang soal komposisi lini tengah dan depan. Nama-nama seperti Conceicao atau Kolo Muani bisa dimaksimalkan.

Parma pun tidak lepas dari krisis cedera. Cancellieri belum bugar sepenuhnya, sementara Osorio, Benedyczak, Mihaila, dan Charpentier absen.

Juventus Lebih Tajam, tapi Waspadai Kejutan Tuan Rumah

Juventus Lebih Tajam, tapi Waspadai Kejutan Tuan Rumah
Serie A 2024/2025: Selebrasi para pemain Parma dalam laga Juventus vs Parma di pekan 10 (c) Tano Pecoraro/LaPresse via AP

Dengan motivasi mengamankan zona Liga Champions, Juventus diprediksi akan tampil menekan sejak awal. Kualitas dan kedalaman skuad memberi mereka keuntungan signifikan.

Namun, Parma bisa jadi batu sandungan, terutama jika mampu memaksakan ritme lambat dan melakukan pressing ketat. Mentalitas bertahan yang terbentuk di bawah Chivu jadi modal utama.

Jika Juve mencetak gol lebih dulu, laga bisa berakhir sepihak. Sebaliknya, jika Parma bertahan dengan solid, hasil imbang pun bukan sesuatu yang mustahil untuk didapatkan.

Klasemen Serie A

Liga Italia

TeamMW-/+P
1Inter Milan32214171
2Napoli33212771
3Atalanta32183561
4Juventus32151959
5Bologna32151457
6AS Roma33161657
7Lazio32161056
8Fiorentina32151753
9AC Milan32141451
10Torino329-140

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *