By SUKMA BOLA – Senin, 25 November 2024 | 07:20 WIB
SUKMA BOLA – Dengan Venezia akan menghadapi duel hidup-mati di zona degradasi Liga Italia, pelatih Eusebio Di Francesco meminta Jay Idzes dkk. tidak usah tampil bagus.
Pekan ke-13 Serie A akan ditutup pertandingan yang bisa disebut berlevel hidup atau mati di zona degradasi klasemen.
Pada Senin (25/11/2024) atau Selasa dini hari WIB di Stadion Pier Luigi Penzo, juru kunci klasemen alias penghuni ranking 20, Venezia, akan menjamu tim peringkat 19, Lecce.
Venezia kini memiliki 8 poin dari 12 pertandingan sementara Lecce hanya punya 1 angka lebih banyak untuk berada di atas mereka.
Pertandingan ini mutlak harus dimenangi kedua tim kalau mereka mau selamat dari ancaman degradasi.
Kekalahan dari sesama tim penghuni zona degradasi akan menegaskan bahwa Venezia atau Lecce memang tidak pantas berada di Serie A.
Di Francesco selaku juru taktik Venezia menyadari begitu krusialnya pertandingan ini.
Dia memanggil pemain-pemain andalannya ke dalam skuad termasuk mereka yang baru pulang dari tugas membela tim nasional negara.
Termasuk di antaranya tentu saja bek Timnas Indonesia, Jay Idzes.
Bek berdarah Belanda ini akan menjadi salah satu tumpuan karena bersama Skuad Garuda, dia juga baru saja melakoni duel hidup-mati di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Idzes tampil hebat memimpin pertahanan Timnas Indonesia untuk mengalahkan Arab Saudi 2-0 pada 19 November lalu.
Kemenangan itu mengangkat Indonesia dari posisi juru kunci klasemen menjadi sekarang berada di peringkat 3 Grup C.
“Saya bekerja 2 minggu bersama lebih sedikit orang dari biasanya,” kata Di Francesco seperti dikutip dari Tuttomercatoweb.
“Banyak yang baru kembali dari tim nasional.”
“Bermain di hari Senin membuat kami bisa mengintegrasikan sebanyak mungkin pemain.”
“Kami fokus pada hal-hal yang bisa diperbaiki dan mempertajam faktor yang sudah bekerja dengan baik.”
“Kami perlu lebih bagus dalam memaksimalkan situasi berbahaya yang kami ciptakan saat tim mengontrol pertandingan.”
“Karakter dan determinasi, kengototan. Itu semua aspek yang kami kerjakan.”
“Satu-satunya pemain yang absen adalah Jesse Joronen. Dia mengalami masalah di lutut.”
“Saad El Haddad juga tidak akan ada di sana, dia masih capek setelah dari tim nasional.”
“Sisanya semua akan bisa memperkuat tim,” lanjut sang allenatore.
Sudah lama disebut-sebut terancam dipecat, Eusebio Di Francesco mungkin mempertaruhkan pekerjaannya dalam pertandingan ini.
Di kubu lawan, Lecce juga sudah mengganti pelatih.
Suksesor Luca Gotti, Marco Giampaolo, akan melakukan debutnya pada pertandingan melawan Venezia ini.
Dalam posisi terjepit, Di Francesco pun membuat satu permintaan untuk para pemainnya.
Dia tidak ingin timnya bermain bagus tetapi kemudian gagal menang.
Di Francesco meminta lebih baik Venezia bermain buruk namun berhasil mengamankan 3 poin.
Apalagi, sekarang momen krusial datang di mana Venezia akan memainkan 4 laga kandang beruntun melawan tim-tim papan bawah.
Setelah Lecce, I Lagunari akan menjamu Como (8/12/2024), Cagliari (22/12/2024), dan Empoli (4/1/2025).
“Kekalahan dari Parma masih terasa menyakitkan.”
“Kami masih kekurangan sedikit kesediaan untuk ‘bermain kotor’ terkait gol yang diderita tim.”
“Melihat bagaimana pertandingan berjalan, kekalahan itu menyakitkan dan harus memberi kami motivasi.”
“Tetapi, hari ini target kami adalah Lecce. Memikirkan terlalu jauh akan menjadi sebuah kesalahan.”
“Kami akan menghadapi pertandingan-pertandingan krusial.”
“Saya tidak mau menyebutnya sebagai laga-laga yang bisa kami menangi tetapi itu adalah pertandingan-pertandingan yang harus kami mainkan.”
“Sekarang, seperti yang sudah sering saya katakan, kami harus fokus pada hasil tanpa memikirkan kualitas permainan,” pungkasnya.